Pages

Selasa, 12 April 2011

Mendeteksi Gempa Dengan Gajah

Rank News : Dilihat dari potensi gempa yang terjadi di jepang dengan skala rata-rata mencapai 8,9 skala Richter dan dengan tidak menutup kemungkinan terjadinya tsunami, ternyata Indonesia masuk kedalam wilayah patahan, di sekitar sumatera, jadi tidak akan menutup kemungkinan gempa-gempa besar di Jepang akan terjadi juga di Indonesia. Dengan mengetahui informasi gempa dan tsunami di Indonesia, diharapkan untuk menindak lanjuti dan dengan berbagai upaya pencegahan korban bencana. Salah satunya adalah dengan melepaskan jenis-jenis hewan tertentu yang memiliki kepekaan terhadap perubahan alam, sebagai natural early warning system.  “Setelah bertemu Dr Danny Hilman dan teman-teman ahli gempa plus tsunami, serta para pelaku kebudayaan, kami mengajak institusi-institusi pemerintah  mengkaji kemungkinan melepaskan satwa-satwa seperti gajah di sekitar Kota Padang, sebagai alat peringatan dini yang alami,” kata Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Basroni Kiran, dalam keterangan yang diterima VIVAnews, Selasa 12 April 2011.
Menurut Basroni, keberadaan natural early warning system ini dapat menjadi pelengkap dari berbagai upaya mitigasi bencana yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti membangun shelter mini untuk evakuasi, jalur-jalur evakuasi, peralatan GPS, pemantauan pergerakan batu koral, dan pelatihan bagi anak-anak sekolah.

“Apabila gajah dilepaskan di kota Padang dan beberapa daerah di pantai barat Sumatera, tentu tidak di pemukiman padat penduduk. Juga harus dipastikan bahwa gajah tersebut tidak sampai mengganggu dan meresahkan aktivitas warga. Karena itu, tiap gajah harus didampingi pawang,” kata Basroni.

Menurut penelitian para ahli, beberapa hewan lebih peka terhadap kondisi alam yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. National Geographic  juga melaporkan bahwa banyak spesies yang mampu menyelamatkan diri sebelum terjadinya gempa dan tsunami di Asia tahun 2004. Gajah berlari ke tempat yang lebih tinggi, anjing tidak mau ke luar rumah, dan burung bangau meninggalkan daerah tempatnya berkembang biak.

Pemerintah Korea Utara juga dilaporkan menggunakan gajah untuk mendeteksi potensi bencana, pasca gempa dan tsunami Jepang, beberapa minggu lalu.
Dalam upaya mitigasi bencana dengan memanfaatkan potensi yang telah di sediakan alam, di harapkan cara ini dapat segera di realisasikan, kita masih punya banyak gajah yang bisa di manfaatkan dalam menghadapi bencana yang nantinya akan terjadi.
 
Rank News

0 komentar:

Posting Komentar